MEDAN - Senin (26/3/2012) pekan depan, Kota Medan diprediksi akan lumpuh total. Sekitar 50 ribu massa dari pelbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Kongres Rakyat Sumatera utara (KRSU) akan melakukan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (ВВМ).
"Ada sekitar 50 ribu massa akan diturunkan, pada Senin nanti yang tergabung dari pelbagai Elemen, aksi kita menolak kenaikan harga ВВМ dan itu harga mati," ucap wakil Pimpinan Aksi KRSU Prabu Alam Syahputra didampingi ketua Pimpinan Aksi Ahmadyah, dan Ketua SBSI 92 Pahala Napitupulu dalam konferensi pers yang digelar Warkop Soccer, Jumat (23/3/2012).
KRSU akan mengusung lawan politik upah murah dan memberikan upah yang layak bagi buruh, kembalikan tanah rakyat yang dirampas oleh perusahaan negara dan swasta. Ia mengatakan tujuan aksi tersebut penolakan terhadap kenaikan harga BBM untuk melindungi masyarakat kecil, buruh, petani dan masyarakat kecil.
"Untuk titik kumpul, nanti di Lapangan Merdeka Medan, dan kita juga mengimbau bagi elemen masyarakat yang akan turun agar dapat bersama-sama kita Senin nanti," ujarnya.
Aksi tersebut nantinya merupakan aksi damai, namun bila ada provokasi-provokasi dari aparat hukum, pihaknya siap melakukan perlawanan. "Kita nanti melakukan aksi damai, tapi apabila Polisi dan TNI, melakukan aksi provokasi, kita siap melakukan perlawanan, kita minta kapolda dan pangdam untuk mengimbau anggotanya, jangan bersifat kooperatif karena kami siap melawan,” terangnya.
Ia juga membantah, bahwasanya dalam aksi demonstrasi KRSU tersebut, adanya domplengan elit politik. “Tidak ada elit politik yang mendompleng aksi ini, ini semua murni keinginan masyarakat, yang menolak secara tegas kenaikan BBM,” sebutnya.
Sementara itu, Keluarga Besar Sopir dan Pemilik Angkutan Umum (KESPER) Sumatera Utara melalui sekjennya Israel Situmeang mengatakan Senin (26/3/2012) pihaknya juga mengeluarkan imbauan agar para supir angkot juga melakukan mogok kandang atau tidak menarik.
“Ya kita juga akan melakukan mogok massal, dan semua supir angkot tidak akan menarik sampai ada pembatalan kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan M Rajab Lubis, mengatakan meski Senin akan berlangsung unjuk rasa besar-besaran, tidak membuat anak-anak sekolah diliburkan, meski pun ada ancaman akan adanya mogok angkot.
Menanggapi adanya aksi besar-besaran dari puluhan ribu massa, Kepala Polresta Medan Komisaris Besar (Kombes) Pol Monang Situmorang mengatakan tidak ada sistem khusus yang akan digunakan kepolisian untuk mengantisipasi potensi dengan jumlah massa yang besar tersebut.
Namun, pihaknya tetap dan selalu mengantisipasi aksi mahasiswa agar tidak mengarah kepada anarkisme.
"Tidak ada sistem khusus yang kita lakukan, hanya penjagaan biasa saja dengan menurunkan personil dua pertiga dari jumlah seluruhnya," ungkapnya saat ditemui usai salat Jumat, kemarin di Mapolresta Medan.
sumber : tribun
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda